Disclaimer: Ini adalah catatan pembelajaran kegiatan mentoring dari program Sekolah Konselor Sebaya (SKS) berbasis empatik dan keberpihakan pada korban yang diinisiasi oleh Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) atas dukungan Indika Foundation telah sampai pada tahapan mentoring. Yayasan Pribudaya adalah sebuah organisasi non-profit berbadan hukum yang menaungi Komunitas Perempuan Berkisah yang berada di 7 (Tujuh) […]
Disclaimer: Ini adalah catatan pembelajaran kegiatan mentoring dari program Sekolah Konselor Sebaya (SKS) berbasis empatik dan keberpihakan pada korban yang diinisiasi oleh Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) atas dukungan Indika Foundation telah sampai pada tahapan mentoring. Yayasan Pribudaya adalah sebuah organisasi non-profit berbadan hukum yang menaungi Komunitas Perempuan Berkisah yang berada di 7 (Tujuh) […]
Disclaimer: Ini adalah catatan pembelajaran kegiatan mentoring dari program Sekolah Konselor Sebaya (SKS) berbasis empatik dan keberpihakan pada korban yang diinisiasi oleh Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) atas dukungan Indika Foundation telah sampai pada tahapan mentoring. Yayasan Pribudaya adalah sebuah organisasi non-profit berbadan hukum yang menaungi Komunitas Perempuan Berkisah yang berada di 7 (Tujuh) […]
Disclaimer: Ini adalah catatan pembelajaran kegiatan mentoring dari program Sekolah Konselor Sebaya (SKS) berbasis empatik dan keberpihakan pada korban yang diinisiasi oleh Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) atas dukungan Indika Foundation telah sampai pada tahapan mentoring. Yayasan Pribudaya adalah sebuah organisasi non-profit berbadan hukum yang menaungi Komunitas Perempuan Berkisah yang berada di 7 (Tujuh) […]
Disclaimer: Ini adalah catatan pembelajaran kegiatan mentoring dari program Sekolah Konselor Sebaya (SKS) berbasis empatik dan keberpihakan pada korban yang diinisiasi oleh Yayasan Perempuan Indonesia Tumbuh Berdaya (Pribudaya) atas dukungan Indika Foundation telah sampai pada tahapan mentoring. Yayasan Pribudaya adalah sebuah organisasi non-profit berbadan hukum yang menaungi Komunitas Perempuan Berkisah yang berada di 7 (Tujuh) […]
Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata healing? Bali, refreshing, kembali ke alam ala glamour camping, atau liburan menguras dompet dalam versi lain? Akhir-akhir ini, kata healing memang lekat dengan konten liburan atau kembali ke alam. Padahal, healing sendiri bukan suatu proses yang butuh uang, apalagi pergi liburan. Lalu, apa sebetulnya yang dimaksud dengan […]
DISCLAIMER: Tulisan ini berisi kisah nyata korban kekerasan seksual (KS) yang mulai pulih menjadi penyintas. Kisah aseli penyintas diungkapkan via zoom dan chat WA oleh penyintas bersama tim konselor dan psikolog di ruang aman Perempuan Berkisah (PB). Tim Redaksi Perempuan Berkisah hanya membantu mentranskrip dan mengedit kalimat-kalimat sensitif dan menghilangkan nama identitas dan tempat untuk […]
Dalam melaksanakan salah satu misi Komunitas Perempuan Berkisah (PB) untuk menciptakan Ruang Aman berbasis etika feminisme, para konselor dan pendamping PB tidak hanya aktif melakukan konseling secara daring. Dalam beberapa kesempatan, pendampingan korban secara langsung pun dibutuhkan. Kebutuhan ini terutama muncul di daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan akses dalam pelayanan korban Kekerasan Berbasis Gender (KBG). […]
Dua minggu terakhir, berita tentang pelecehan seksual terhadap anak seolah tidak ada habisnya. Meski secara pribadi saya kerap menghindari berita-berita tersebut, tetapi saat membuka media sosial selalu ada saja berita baru tentang hal ini muncul di beranda. Rasanya sungguh menghancurkan hati, apalagi ada salah satu korban anak yang terinfeksi HIV AIDS akibat pelecehan yang ia […]
Beberapa tahun yang lalu, saya bekerja di sebuah Universitas swasta di Jakarta, di mana saya mengalami pelecehan dari atasan saya. Saya menyampaikan kekhawatiran ini kepada HRD. Namun mereka bilang tidak dapat menindaklanjutinya, karena atasan saya dianggap sosok yang sangat berjasa bagi departemen dan tidak mungkin melakukan pelecehan. Pada akhirnya saya dijauhi, dan si pelaku tetap lolos hingga […]
Sebagai perempuan, kita telah terjajah oleh ideologi, stigma, dan ekspektasi ideal yang kebanyakan hanya ilusi. Sebagai perempuan dan sebagai ibu, saya memilih merdeka dari hal-hal tersebut dengan pelan tetapi pasti. Saya memang istri, tetapi saya bukan hanya pasangan dari seseorang karena kami individu setara dan saya pun tetap melakukan sesuatu yang bisa saya banggakan. Saya […]
Pernahkah kamu merasa dipermainkan oleh kehidupan? Beberapa tahun lalu, saya adalah seorang pengajar di salah satu sekolah internasional. Bisa dibilang, situasi saya saat itu ideal. Saya bekerja di sekolah yang bagus, gaji saya pantas, saya suka pekerjaan saya, dan saya tidak perlu menerjang macet karena lokasi rumah saya sangat dekat dengan sekolah tersebut. Bahkan, anak […]
Belakangan, publik dihebohkan dengan beredarnya berita mengenai MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Ayu Ting Ting. Kabarnya, MUI meminta agar acara televisi yang menampilkan sosok pedangdut tersebut dihentikan. Alasannya pun membuat publik geram, yakni karena Ayu dianggap terlalu mengeksploitasi status jandanya. Kabar tersebut pun membuat MUI panen hujatan dari masyarakat. Berbagai lembaga, organisasi, dan komunitas yang […]
Mereka tidak bertumbuh sendirian, tetapi bersama orang-orang yang mereka dampingi. Bersama-sama, mereka menyembuhkan luka, melawan dampak trauma, menjadi pemenang, mengambil alih kepemilikan atas Diri yang telah direbut. Perlahan tetapi pasti, meski jatuh dan terseok, mereka bangkit kembali, untuk akhirnya menjadi subjek atas Diri. Selamat membaca dan temukanlah betapa dinamis, betapa antusias, betapa penuh semangat dan […]
Konon katanya, feminis cuma bisa teriak kesetaraan, tetapi urusan kerja berat maunya dimanjakan. Banyak juga suara sumbang, bilang feminis cuma mau keren-kerenan. Lalu, kesetaraan disebut bahan dagangan karena feminis sukanya cuan doang. Pernahkah membaca kalimat sindiran seperti di atas pada kolom komentar akun-akun yang mengkampanyekan kesetaraan gender atau justru menjadi pemberi komentar sejenis, karena merasa […]
“Aliran kekuatan feminis konselor kepada korban mempengaruhi korban untuk bertransformasi, mengubah falsafah hidup, perspektif, dan pola pikirnya.” (Sawitri, Konselor Padepokan Perempuan GAIA Yogyakarta) Bagaimana ciri ruang atau sesi konseling yang membuat kamu nyaman? Pertanyaan tersebut menjadi pembuka sesi Pelatihan Konseling Berbasis Etika Feminis yang diadakan oleh Perempuan Berkisah dengan dukungan dari Indika Foundation pada 20—21 November […]
Penyebab rendah diri terbesar adalah ketika kita membandingkan perjuangan kita dengan keberhasilan orang lain. (Melanie Perkins, 2020) Pengalaman pertama mengikuti lomba menulis cerpen di platform baca tulis digital menghadapkan saya pada situasi yang begitu pelik. Bukan soal tema atau kesulitan untuk menulis cerita, tetapi platform tersebut meminta saya untuk mengunggah gambar sampul untuk cerita saya. […]
Kita gak bisa memilih dilahirkan dari keluarga kita saat ini atau keluarga lainnya, kita gak bisa memilih bahwa kekerasan yang terjadi pada kita seharusnya gak terjadi, tapi kita masih bisa memilih untuk pulih dan berdaya. Keputusan untuk membiarkan diri terluka atau menjadi sosok yang bahagia ada di tangan kita. Mari rawat kebahagiaan di hati dimulai […]
Komunitas Perempuan Berkisah dan Indika Foundation berkolaborasi dalam perumusan standar layanan pendampingan korban kekerasan berbasis gender (KBG). Dalam pelaksanaannya melibatkan pengada layanan baik dari Komnas Perempuan, Yayasan Pulih, P2TP2A, Women Crisis Center (WCC), LRC KJHAM, Komunitas Save Janda, Daya Riset Advokasi (DROUPADI) Foundation maupun konselor dan pendamping korban Perempuan Berkisah. Seorang siswi kelas tiga SMA […]
Sebetulnya, tidak perlu terlalu jauh membahas childfree, pilihan perempuan untuk berpendidikan, menikah, bercerai, bahkan memiliki banyak anak pun tetap rentan mendapat stigma dan penghakiman. Perempuan berpendidikan dianggap akan membuat laki-laki takut mendekati, menikah cepat dicibir menikah saat matang pun tetap dilabeli–perawan tua misalnya. Jadi, terbayang, bukan penghakiman yang akan dialami perempuan saat memilih untuk childfree? […]