author

Alimah Fauzan

Alimah Fauzan adalah Founder Komunitas Perempuan Berkisah, Expert-Conceil di Daya, Riset & Advokasi (DROUPADI Foundation) 2021, Gender Specialist di Institute for Education Development, Social & Cultural Studies (Infest Yogyakarta) 2015-2019, Pegiat Islam & Gender di Fahmina Foundation 2008-2014. Pembelajaran lainnya juga dapat dibaca di alimahfauzan.id; instagram: @alimah.fauzan

Tak Akan Ada “Equality” Tanpa Adanya Kesadaran Akan “Equity”

Untuk menuju kesetaraan (equality), maka pastikan dulu apakah kita sudah adil (equity) memetakan kondisi awal mereka yang akan kita perkuat kapasitasnya? Sehingga pijakan dasarnya adalah dengan dimulai menyadari equity terlebih dahulu, lalu setelah itu equality, lalu empowerment.  Daya, Riset dan Avokasi (DROUPADI Foundation) Pernah tidak menemukan sejumlah alat bantuan untuk warga, mangkrak di sebuah kantor […]

Sumanto Al Qurtuby: Siapapun Berpotensi Melakukan Tindakan Intoleransi

Kelompok intoleran, bukan hanya kelompok yang muncul dari agama Islam. Kelompok non Islam juga kurang lebih melakukan tindakan intoleransi, meskipun misalnya tidak sampai melakukan kekerasan secara fisik. Gerakan-gerakan yang bernuansa puritanisme itu selalu ada di hampir semua agama dan di berbagai macam negara. Profesor Sumanto Al Qurtuby Profesor Sumanto Alqurtubi yang secara spesifik memaparkan tentang gerakan […]

Sakdiyah Ma’ruf: Lawan Intoleransi dengan Konten Empatik, Bukan Sekadar Viral

Dalam mempromosikan narasi toleransi atau apapun, menjadi viral seharusnya bukanlah tujuan, viral adalah strategi dan bisa diupayakan melalui social media optimizer selain konten yang baik. Tapi, akan salah kaprah ketika viral itu menjadi tujuan. Lawanlah narasi intoleransi secara konsisten dengan sikap penuh empatik dan kesadaran kritis Sakdiyah Ma’ruf, M.A Sakdiyah Ma’ruf, M.A, salah satu Komedian […]

Jalan Terjal Mojang Majalengka: Tetap Bangkit Berkarya di Tengah Bullying dan Sekian Tantangan

Kata mereka, dia sok kecantikan padahal hitam dan gendut dan tak layak ikut Duta Kampus dalam Ajang Putri Padjajaran. Kata mereka, dia tak layak menjadi seorang asisten dosen (Asdos), “Sok kepinteran!”. Kata mereka, dia sok cantik! gak cantik ngapain daftar-daftar pemilihan Mojang Majalengka? malu-maluin! Kata mereka, dia kepedean daftar sebagai asissten dosen (Asdos).  Dia adalah […]

Ketika Korban Kekerasan Hanya Mengandalkan Diri Sendiri

Beberapa hari lalu, seorang perempuan baru saja mengalami kekerasan dari pasangannya. Sebagai korban, dia bisa disebut cukup tangguh karena segera sigap melaporkan pelaku. Segala bukti telah dia siapkan dan dia kirimkan. Hanya saja, dia butuh pendampingan dari lembaga bantuan hukum (LBH) terdekat di kotanya. Sayangnya, dia mengaku semua upayanya sia-sia. Semua kontak lembaga yang sudah […]

Kisah Dokter Perempuan di Pedalaman Papua, Ketika Uang Tidak Berarti Apapun

“Banyak pengalaman di Tanah Papua, namun yang jelas Papua mengubah hidupku. Aku belajar menjadi orang sederhana, tidak sombong, tidak melihat orang lain dari tampilannya. Aku belajar memahami perbedaan, menghargai keberagaman dan belajar menerima semua itu sebagai keindahan. Aku belajar bagaimana berinteraksi dengan orang yang benar-benar berbeda dari diriku. Aku belajar tentang arti sesungguhnya dari kehidupan, menghargai hal-hal kecil, belajar puas dengan apa yang penting”

Contact Us