Mari jeda sejenak di tengah kesibukanmu. Saatnya bersiap fokus memusatkan pikiranmu hanya untuk dirimu, pikiranmu dan tubuhmu.
Dengan mencoba kontemplasi Sadhana
APA ITU KONTEMPLASI SADHANA?
Kontemplasi adalah merenung secara mendalam, pusat perhatian pada pikiran. Tujuan kontemplasi “Sadhana” untuk latihan menyadari seluruh bagian tubuh dengan fungsinya, merasakan serta menyadari seluruh bagian tubuh dengan fungsinya, merasakan serta menyadari aliran energi dalam tubuh, dan bagaimana energi tadi bekerja dalam tubuh.
CARANYA ?
- Aku berbaring (atau duduk) rileks, aku lepaskan semua benda yang mengganggu tubuhku, sehingga aku merasakan tubuhku bebas dan rileks.
- Aku pejamkan mataku lembut dan pelahan-lahan.
- Aku pastikan pikiranku di telinga untuk menangkap suara apapun, dari suara yang dekat sampai suara yang jauh dari keberadaanku. Aku tangkap suara orang bercakap-cakap, suara seorang ibu memarahi anaknya, suara anak menangis, suara benda jatuh, suara anjing menggonggong, suara nyanyian burung perkutut tetangga, suara musik TV tetangga, suara mobil di jalan raya, suara detak jam dinding, suara desau angin di pohon mangga, suara angin di sekitar tubuhku.
- Aku telah berhasil konsentrasi pikiran dengan fokus perhatian pendengaran.
- Aku mulai menelusuri tubuhku dengan membawa konsentrasi pikiran ke jari-jari kaki kiriku. konsentrasi pikiranku aku jalankan mulai dari jari kelingking kaki kiriku, jari manis kaki kiri, telapak bawah kaki kiri, telapak atas kaki kiri, telapak bawah kaki kiri, mata kaki kiri.
- Konsentrasiku aku lanjutkan untuk menelusuri kaki kiriku. Dari telapak kaki baik, ke betis, ke tulang kering, ke lutut kaki kiriku, terus naik ke paha kiri, pangkal paha kaki kiriku. aku berhenti, konsentrasi aku pertahankan lewat nafas. aku rasakan dan aku sadari itulah kaki kiriku.
- Konsentrasi pikiran aku lanjutkan menelusuri kaki kananku, mulai dari pangkal paha, turun ke paha kanan, ke lutut kaki kanan, tulang kering, betis kaki kanan, mata kaki, tumit kaki kanan, telapak bawah kaki kanan, kelingking kaki kanan, telapak bawah kaki kanan, kelingking kaki kanan, jari manis kaki kanan, aku telusuri telapak kaki kananku.
- Konsentrasi terus berjalan naik dari telapak atas kanan atas kaki kanan, ke betis, tulang, kering, lutut, paha, pangkal paha kaki kanan.
- Aku berhenti, aku rasakan dan sadari, itulah kaki kananku. Aku berhenti, merenung untuk menyadari bahwa dengan dua kakiku kanan dan kiri aku dapat berdiri, berjalan dan berlari.
- Aku lanjutkan konsentrasiku ke bagian tubuhku di atas paha. Aku berhenti di tiap bagiannya dan merenunginya. Aku rasakan sakit ketika haid, rasa tidak nyaman dan aku membutuhkan air untuk membersihkan alat kelaminku. aku berhenti, konsentrasi nafas, merenung, merasakan, menyadari, itulah rahimku. bagian khusus tubuhku karena aku perempuan. Aku berhenti, merenung untuk emnyadari rahimku yang secara alamiah disiapkan sebgai tempat awal manusia hidup.
- Dari rahim, aku lanjut konsentrasiku menelusuri isi perutku. Aku berhenti, konsentrasi nafas, merenung, merasakan, menyadari, fungsi organi tubuhku yang mengolah asupan makanan menjadi sari makanan yang berguna bagi tubuhku.
- Aku lanjutkan konsentrasiku menelusuri isi perutku. lalu aku berhenti, konsentrasi nafas, merasakan dan menyadari betapa pentingnya organ-organ tubuhku yang berada di dalam perut.
- Aku telusuri konsentrasiku menelusuri isi dadaku. Bagian luar ada buah dada, organ khususku karena aku perempuan. aku renungkan, aku rasakan, aku sadari keberadaan dan fungsi buah dadaku. konsentrasi berjalan ke jantung, aku berhenti, kudengarkan detak jantungku, ..dag..dig…dug…dig….aku renungkan detak jantungku menunjukkan bahwa aku masih hidup.
- dan seterusnya ke seluruh bagian tubuhku
- Aku selesai menelusuri seluruh bagian tubuhku dan aku menyadari keberadaan tubuhku. Konsentrasi pikiranku aku fokuskan pada pernafasan. aku rasakan rasa sakit yang ada dalam bagian tubuhku. aku merasakan kaki kiriku berat, kedua tanganku terasa pegal, punggungku kaku, lambungku mual, telingaku gatal dan kerongkonganku kering. aku sadari perasaanku sakit tersebut dan aku terima. selain rasa sakit yang aku sadari, aku juga menyadari hilangnya rasa ngilu yang ada di lutut kaki kananku, rasa pegal di pinggang hilang, dan rasa semutan di telapak tangan kanan juga hilang.
- Aku merenungkan kesadaranku ini selama dua menit. Kemudian pelan dan lembut aku buka mataku. Aku terus bernafas, makin lama makin dalam, makin dalam. …makin dalam, dan ….aku ambil nafas dalam kemudian aku hembuskan sekuat tenaga dengan berteriak sekeras mungkin untuk mengeluarkan rasa sesak di dada dan rasa sakit dari dalam tubuh. setelah aku berteriak keras, aku menjadi lega.
HASILNYA?
- Selesai konsentrasi aku menyadari dan menghargai keberadaan organ tubuhku dengan fungsinya masing-masing
- Aku dapat menyadari munculnya rasa sakit dari bagian tubuhku yang sebelumnya tidak aku rasakan (kaki kiri, kedua tangan, punggung, lambung, telinga dan kerongkongan)
- Aku menyadari hilangnya rasa sakit
Sumber: Buku “Konseling Feminis” Oleh Nunuk Pambudi
[/pl_text] [/pl_col] [/pl_row]Media Pemberdayaan | Katalisator Perubahan | Ruang Aman Berbasis Etika Feminis