Kuldesak: Rangkul ODHA Bangkit, Berkarya & Berdaya di Tengah Kebuntuan

Belajar dari proses bangkit, berkarya dan bardaya di tengah kebuntuan orang dengan HIV AIDS (ODHA) bersama Kuldesak. Sebagai tenaga medis, HIV AIDS adalah satu isu yang menjadi keprihatinan saya. Apa lagi kalau bukan persoalan stigma terhadap ODHA (Orang dengan HIV AIDS). Sedih hati ini setiap kali mendengar kisah teman-teman ODHA menceritakan pengalaman mereka mendapat stigma […]

Perempuan Penggerak “Support Bali”: Kita Harus Bergerak, Jangan Hanya Menunggu Pemerintah

Berbekal keyakinan empati dan niat baik menolong, para perempuan penggerak menginisiasi gerakan kebaikan dalam sebuah wadah bernama “Support Bali”. Mereka yakin pasti dilancarkan. Mereka merasa perlu bergerak melakukan sesuatu, tidak sekadar menunggu bantuan pemerintah.  Situasi krisis seperti pandemi seperti saat ini, telah mempertemukan saya dengan salah seorang teman lama. Dia adalah Maya Christy, salah satu […]

Bertahan dan Berjiwa Bebas di Tengah Karantina, Tahan Waras ala Kartini

Belajar dari Kartini dan Social Distancing ala Gadis Jawa. Social Distancing memang harus tahan waras. Apalagi bagi mereka yang berpikiran bebas. Novita Rudiany Masa karantina dalam rangka mengurangi dampak penyebaran COVID-19 memang menuai pro dan kontra bagi masyarakat, termasuk juga para perempuan karier. Aktivitas jadi serba terbatas, padahal banyak tugas yang belum tuntas. Banyak rencana […]

Sebagai Perempuan Kepala Keluarga, Aku Dipaksa Super Tangguh dalam Kegagapan Menghadapi Pandemi

Nyatanya, perempuan lebih sengsara. Sulit sekali rasanya menerapkan rasa syukur. Rasa-rasanya sejak dilahirkan, baru kali ini hidup serasa dalam suasana perang. Sempat terlintas, ‘Oh begini ya rasanya masa peperangan itu?’ Karena diri ini selalu berjarak dengan masa lalu, peperangan hanya diimajinasikan melalui buku-buku sejarah yang kita kenal. Ya, buku- buku yang selama ini kita baca […]

Berharap Mengubah Pasangan Toxic? Lupakan dan Segera Tinggalkan! Lebih Baik Sayangi Dirimu!

Sobat Perempuan Berkisah , kita sering lupa bahwa bukan tanggung jawab kita mengubah perilaku seseorang menjadi apa yang kita mau. Bahkan tanpa sadar, kita lupa bahwa mengubah diri kita sendiri agar sadar dan mengambil sikap untuk keluar dari hubungan toxic (beracun), pun tak semudah itu. Kita fokus pada jiwa lain, sementara jiwa kita makin hancur. Untuk apa? Mau sampai kapan?.

Perempuan Emosional dan Akalnya Separo Laki-laki?

Masih sering dengar perempuan didiskriminasi oleh akhi-akhi dengan pakai hadits “wanita kurang akal dan agamanya”? Dengan pakai hadits itu, lalu perempuan dituduh macam-macam, mulai dari tidak dibolehkan menjadi pemimpin karena emosional, sampai distigma mengundang syahwat karena agamanya kurang. Stigma negatif terhadap perempuan bahkan sampai melebar pada peran-peran perempuan di posisi strategis. Pernah ada kasus dimana […]

Aku Takut Tanpa Sadar Menularkan Corona ke Keluargaku

“Aku semakin takut jika pulang nanti aku justru membawa virus itu (Corona) tanpa aku sadari, lalu menyebarkannya ke yang lain. Sejauh ini teman-teman di klinik baik-baik saja. Kita juga masih ngusahain segala sesuatunya dan terus mencari informasi tentang APD (alat pelindung diri) di tempat lain. Jadi sepanjang aku kerja, ini adalah masa termenegangkan. Beberapa dari kami takut buat pulang ke rumah. Buat teman-teman yang mendapat hak istimewa buat working from home (WFH), tolong dimaksimalkan waktunya buat di rumah” (Triya Amalina, Analis Kesehatan)

Kisah Dokter Perempuan di Pedalaman Papua, Ketika Uang Tidak Berarti Apapun

“Banyak pengalaman di Tanah Papua, namun yang jelas Papua mengubah hidupku. Aku belajar menjadi orang sederhana, tidak sombong, tidak melihat orang lain dari tampilannya. Aku belajar memahami perbedaan, menghargai keberagaman dan belajar menerima semua itu sebagai keindahan. Aku belajar bagaimana berinteraksi dengan orang yang benar-benar berbeda dari diriku. Aku belajar tentang arti sesungguhnya dari kehidupan, menghargai hal-hal kecil, belajar puas dengan apa yang penting”

Contact Us